Skema
I’tibar Sanad Hadits tentang Ramadhan Diawali dengan Rahmat.
Dari
beberapa sumber hadits yakni:
1. Hadits tentang Ramadhan diawali Rahmat dalam Shahih Ibn
Khuzaimah
ثنا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ
السَّعْدِيُّ، ثنا يُوسُفُ بْنُ زِيَادٍ، ثنا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى،
عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ
الْمُسَيِّبِ، عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آخِرِ يَوْمٍ مِنْ شَعْبَانَ فَقَالَ: «أَيُّهَا
النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيهِ
لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللَّهُ صِيَامَهُ فَرِيضَةً،
وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ،
كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيهِ فَرِيضَةً
كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِينَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ، وَهُوَ شَهْرُ
الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةُ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، وَشَهْرٌ
يَزْدَادُ فِيهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِيهِ صَائِمًا كَانَ
مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ
أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ» ، قَالُوا: لَيْسَ
كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفَطِّرُ الصَّائِمَ، فَقَالَ: " يُعْطِي اللَّهُ هَذَا
الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى تَمْرَةٍ، أَوْ شَرْبَةِ مَاءٍ، أَوْ
مَذْقَةِ لَبَنٍ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ،
وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ، مَنْ خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوكِهِ غَفَرَ
اللَّهُ لَهُ، وَأَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ، وَاسْتَكْثِرُوا فِيهِ مِنْ أَرْبَعِ
خِصَالٍ: خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخَصْلَتَيْنِ لَا غِنًى
بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَا
رَبَّكُمْ: فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَتَسْتَغْفِرُونَهُ،
وَأَمَّا اللَّتَانِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهمَا: فَتُسْأَلُونَ اللَّهَ
الْجَنَّةَ، وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّارِ، وَمَنْ أَشْبَعَ فِيهِ صَائِمًا سَقَاهُ
اللَّهُ مِنْ حَوْضِي شَرْبَةً لَا يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ "
Artinya: “Ali bin Hujrn As Sa’di
telah menceritakan sebuah hadits kepada kami, Yusuf bin Ziyad menceritakan
kepada kami, Hammam bin Yahya menceritakan kepada kami, dari Ali bin Zaid bin
Jud’an, dari Said bin Al Musayyib, dari Salman yang telah berkata, “ Pada suatu
ketika di akhir bulan Sya’ban, Rasulullah Saw menyampaikan khutbah kepada kami
yang berbunyi, Hai sekalian kaum muslimin, sesungguhnya kini telah dinaungi
oleh bulat yang amat agung, bulan yang penuh keberkahan, dan bulan yang di
dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah telah
menetapkan puasa di bulan tersebut sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya
sebagai sunnah. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan segenggam
kebaikan, maka orang tersebut seperti orang yang melakukan kewajiban di luar
bulan Ramadhan. Dan barang siapa melaksanakan suatu kebajikan dalam bulan suci
Ramadhan, maka orang tersebut seperti orang yang melaksanakan tujuh puluh kewajiban
di luar bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran,. Sedangkan
kesabaran itu ganjaran pahalanya adlah surga. Bulab Ramadhan adalah bulan
pelipur lara dan bulan Ramadhan juga adalah bulan di mana rezeki orang yang
beriman semakin bertambah. Barangsiapa memberikan makanan berbuka bagi orang
yang berpuasa, maka amal perbuatannya itu akan menjadi ampunan bagi
dosa-dosanya. Pembebasan dirinya dari api neraka dan dia akan memperoleh pahala
seperti orang yang berpuasa tanpa ada sedikit pun pahalanya yang berkurang”.
Kemudian para sahabatnya bertanya, “wahai
Rasulullah, bagaimana jika tidak setiap orang diantara kami dapat memperoleh
makanan berbuka bagi orang yang berpuasa? Lalu Rasulullah menjawab,
“Ketahuilah, sesunggunya Allah Swt pasti akan memberikan ganjaran pahala kepada
orang yang memberikan makanan berbuka berupa sebiji kurma, atau seteguk air,
ataupun secangkir susu bagi orang yang berpuasa. Bulan Ramadhan adalah bulan
yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan terakhirnya
adalah terbebas dari api neraka. Oleh karena itu, pada bulan tersebut,
perbanyaklah empat kebiasaa: dua kebiasaan yang diridhai Allah Swt dan dua
kebiasaan lainnya yang bermanfaat bagi kalian. Yang dimaksud dua kebiasaan yang
diridhai Allah Swt adalah bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan
memohon ampunan kepada-Nya. Sementara duan kebiasaan lainnya yang bermanfaat
bagi kalian adalah meminta surga kepada Allah dan berlindug kepada-Nya dari
siksa api neraka. Barang siapa pada bulan itu mengenyangkan perut orang yang
berpuasa, maka Allah Swt akan memberikan kepadanya seteguk air dari danauku,
hingga ia tidak akan pernah merasa haus sampai masuk ke dalam Surga". (HR. Ibnu
Khuzaimah)
2. Hadits tentang Ramadhan diawali Rahmat dalam Syu’bul Iman
أخبرنا أبو عبد الله
الحافظ ثنا أبو بكر إسماعيل بن محمد الضرير بأكاري بالري ثنا محمد بن الفرج الأزرق
ثنا عبد الله بن بكر السهمي ثنا إياس بن عبد الغفار عن علي بن زيد بن جدعان (ح) وأخبرنا أبو نصر بن
قتادة ثنا أبو عمرو إسماعيل بن نجيد ثنا جعفر بن محمد بن (سوار) أخبرني علي بن حجر
(ح) وأخبرنا أبو سعد الملك بن أبي عثمان الزاهد
ثنا أبو عمرو محمد بن جعفر بن مطر
ثنا جعفر بن أحمد بن (نصر) الحافظ ثنا علي بن حجر (ح) وأخبرنا أبو زكريا بن
أبي إسحاق المزكي ثنا والدي قال : قرأ على محمد بن إسحاق بن خزيمة أن علي بن حجر
السعدي حدثهم ثنا يوسف بن زياد عن همام بن يحيى عن علي بن زيد بن جدعان عن سعيد بن
المسيب عن سلمان الفارسي قال : خطبنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في آخر يوم من
شعبان فقال : « يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر مبارك ، شهر فيه ليلة خير
من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة ، وقيام ليله تطوعا ، من تقرب فيه بخصلة من
الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه ، ومن أدى فريضة فيه كان كمن أدى سبعين فريضة
فيما سواه ، وهو شهر الصبر ، والصبر ثوابه الجنة ، وشهر المواساة ، وشهر يزاد في
رزق المؤمن ، من فطر فيه صائما كان له مغفرة لذنوبه ، وعتق رقبته من النار ، وكان
له مثل أجره من غير أن ينقص من أجره شيء » قلنا : يا رسول الله ، ليس كلنا يجد ما
يفطر الصائم ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « يعطي الله هذا الثواب من فطر
صائما على مذقة لبن أو تمرة أو شربة من ماء ، ومن أشبع صائما سقاه الله من حوضي
شربة لا يظمأ حتى يدخل الجنة ، وهو شهر أوله رحمة ،
وأوسطه مغفرة ، وآخره عتق من النار
من خفف عن مملوكه فيه غفر الله له وأعتقه من النار » زاد همام في روايته : «
فاستكثروا فيه من أربع خصال ، خصلتان ترضون بها ربكم ، وخصلتان لا غنى لكم عنهما ،
فأما الخصلتان اللتان ترضون بها ربكم : فشهادة أن لا إله إلا الله وتستغفرونه ،
وأما اللتان لا غنى لكم عنهما فتسألون الله الجنة ، وتعوذون به من النار » لفظ
حديث همام وهو أتم
Artinya:
“Abu Abdillah Al Hafid telah mengabarkan kepada kami, telah menceritakan
kepada kami Abu Bakrin Ismail Muhammad Dhoriri Bakkari Birri, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Farj Asroqi, telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Bakri Sahmi, telah menceritakan kepada kami Iyas bin ‘Abdil Ghofar
dari Ali bin Zaid bin Jud’an. Abu Sa’di Abdul Malik bin Abi Utsma Zaid telah
mengabarkan kepada kami Abu ‘Amrin dan Muhammad bin Ja’far bin Mutri telah
menceritakan kepada kami Ja’far bin Muhammadi bin Nasri Al Hafid telah
menceritakan kepada kami Ali bin Hajr. Telah mengabarkan kepada kami Abu
Zakariya bin Abi Ishaq Al Muzaki telah menceritakan kepada kami Walid berkata,
telah mendengar Ali Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah Dari Salman yang telah berkata, “ Pada suatu ketika di akhir bulan
Sya’ban, Rasulullah Saw menyampaikan khutbah kepada kami yang berbunyi, Hai
sekalian kaum muslimin, sesungguhnya kini telah dinaungi oleh bulat yang amat
agung, bulan yang penuh keberkahan, dan bulan yang di dalamnya ada satu malam
yang lebih baik dari seribu bulan. Allah telah menetapkan puasa di bulan
tersebut sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sebagai sunnah.
Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan segenggam kebaikan, maka
orang tersebut seperti orang yang melakukan kewajiban di luar bulan Ramadhan.
Dan barang siapa melaksanakan suatu kebajikan dalam bulan suci Ramadhan, maka
orang tersebut seperti orang yang melaksanakan tujuh puluh kewajiban di luar
bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran,. Sedangkan kesabaran itu
ganjaran pahalanya adlah surga. Bulab Ramadhan adalah bulan pelipur lara dan
bulan Ramadhan juga adalah bulan di mana rezeki orang yang beriman semakin
bertambah. Barangsiapa memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa,
maka amal perbuatannya itu akan menjadi ampunan bagi dosa-dosanya. Pembebasan
dirinya dari api neraka dan dia akan memperoleh pahala seperti orang yang
berpuasa tanpa ada sedikit pun pahalanya yang berkurang”. Kemudian para
sahabatnya bertanya, “wahai Rasulullah, bagaimana jika tidak setiap orang
diantara kami dapat memperoleh makanan berbuka bagi orang yang berpuasa? Lalu
Rasulullah menjawab, “Ketahuilah, sesunggunya Allah Swt pasti akan memberikan
ganjaran pahala kepada orang yang memberikan makanan berbuka berupa sebiji
kurma, atau seteguk air, ataupun secangkir susu bagi orang yang berpuasa. Bulan
Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah
ampunan, dan terakhirnya adalah terbebas dari api neraka. Oleh karena itu, pada
bulan tersebut, perbanyaklah empat kebiasaa: dua kebiasaan yang diridhai Allah
Swt dan dua kebiasaan lainnya yang bermanfaat bagi kalian. Yang dimaksud dua
kebiasaan yang diridhai Allah Swt adalah bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain
Allah dan memohon ampunan kepada-Nya. Sementara duan kebiasaan lainnya yang
bermanfaat bagi kalian adalah meminta surga kepada Allah dan berlindug
kepada-Nya dari siksa api neraka”. (HR Baihaqi)
3. Hadits tentang Ramadhan diawali Rahmat dalam al Kamil fi Dhuafa’I ar Rijal
ثنا القاسم بن الليث و عمر
بن ثنان و عبد الصمد بن عبدالله الدمشقي قالوا: ثنا هشام بن عمار، ثنا سلام بن
سوار، ثنا سلمه بن الصلت، عن الزهري، عن أبى سلمه عن أبى هريرة قال: قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: (( أول شهر رمضان رحمة، وأوسطه مغفرة، واخره عتق من النار
))
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami Qasim nin Al-Laits dan Umar bin Sanan dan ‘Abdu
Al-Ashomad bin Abdullah Al-Damsyaqy mereka berkata: telah menceritakan
kepada kami Hisyam bin ‘Amar, telah menceritakan kepada kami Salam bin Suwar,
telah menceritakan kepada kamiSalamah bin Sholtu, dari Al-Zuhry, dari Abi
Salamah, dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bwrsabsa: Bulan Ramadhan adalah
bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan
terakhirnya adalah terbebas dari api neraka.
رسول
الله صلى الله عليه وسلم
أول
شهر رمضان رحمة .....الخ
|
|
I’tibar Sanad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar