Jumat, 12 Desember 2014

i'tibar

Skema I’tibar Sanad Hadits tentang Ramadhan Diawali dengan Rahmat.
Dari beberapa sumber hadits yakni:
1.      Hadits tentang Ramadhan diawali Rahmat dalam Shahih Ibn Khuzaimah
ثنا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِيُّ، ثنا يُوسُفُ بْنُ زِيَادٍ، ثنا هَمَّامُ بْنُ يَحْيَى، عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آخِرِ يَوْمٍ مِنْ شَعْبَانَ فَقَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللَّهُ صِيَامَهُ فَرِيضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيهِ فَرِيضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِينَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةُ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، وَشَهْرٌ يَزْدَادُ فِيهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِيهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ» ، قَالُوا: لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفَطِّرُ الصَّائِمَ، فَقَالَ: " يُعْطِي اللَّهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى تَمْرَةٍ، أَوْ شَرْبَةِ مَاءٍ، أَوْ مَذْقَةِ لَبَنٍ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ، مَنْ خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوكِهِ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ، وَأَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ، وَاسْتَكْثِرُوا فِيهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَيْنِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخَصْلَتَيْنِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تُرْضُونَ بِهِمَا رَبَّكُمْ: فَشَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَتَسْتَغْفِرُونَهُ، وَأَمَّا اللَّتَانِ لَا غِنًى بِكُمْ عَنْهمَا: فَتُسْأَلُونَ اللَّهَ الْجَنَّةَ، وَتَعُوذُونَ بِهِ مِنَ النَّارِ، وَمَنْ أَشْبَعَ فِيهِ صَائِمًا سَقَاهُ اللَّهُ مِنْ حَوْضِي شَرْبَةً لَا يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ "[1]
Artinya: “Ali bin Hujrn As Sa’di telah menceritakan sebuah hadits kepada kami, Yusuf bin Ziyad menceritakan kepada kami, Hammam bin Yahya menceritakan kepada kami, dari Ali bin Zaid bin Jud’an, dari Said bin Al Musayyib, dari Salman yang telah berkata, “ Pada suatu ketika di akhir bulan Sya’ban, Rasulullah Saw menyampaikan khutbah kepada kami yang berbunyi, Hai sekalian kaum muslimin, sesungguhnya kini telah dinaungi oleh bulat yang amat agung, bulan yang penuh keberkahan, dan bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah telah menetapkan puasa di bulan tersebut sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sebagai sunnah. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan segenggam kebaikan, maka orang tersebut seperti orang yang melakukan kewajiban di luar bulan Ramadhan. Dan barang siapa melaksanakan suatu kebajikan dalam bulan suci Ramadhan, maka orang tersebut seperti orang yang melaksanakan tujuh puluh kewajiban di luar bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran,. Sedangkan kesabaran itu ganjaran pahalanya adlah surga. Bulab Ramadhan adalah bulan pelipur lara dan bulan Ramadhan juga adalah bulan di mana rezeki orang yang beriman semakin bertambah. Barangsiapa memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka amal perbuatannya itu akan menjadi ampunan bagi dosa-dosanya. Pembebasan dirinya dari api neraka dan dia akan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa ada sedikit pun pahalanya yang berkurang”.
Kemudian para sahabatnya bertanya, “wahai Rasulullah, bagaimana jika tidak setiap orang diantara kami dapat memperoleh makanan berbuka bagi orang yang berpuasa? Lalu Rasulullah menjawab, “Ketahuilah, sesunggunya Allah Swt pasti akan memberikan ganjaran pahala kepada orang yang memberikan makanan berbuka berupa sebiji kurma, atau seteguk air, ataupun secangkir susu bagi orang yang berpuasa. Bulan Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan terakhirnya adalah terbebas dari api neraka. Oleh karena itu, pada bulan tersebut, perbanyaklah empat kebiasaa: dua kebiasaan yang diridhai Allah Swt dan dua kebiasaan lainnya yang bermanfaat bagi kalian. Yang dimaksud dua kebiasaan yang diridhai Allah Swt adalah bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan memohon ampunan kepada-Nya. Sementara duan kebiasaan lainnya yang bermanfaat bagi kalian adalah meminta surga kepada Allah dan berlindug kepada-Nya dari siksa api neraka. Barang siapa pada bulan itu mengenyangkan perut orang yang berpuasa, maka Allah Swt akan memberikan kepadanya seteguk air dari danauku, hingga ia tidak akan pernah merasa haus sampai masuk ke dalam Surga". (HR. Ibnu Khuzaimah)

2.      Hadits tentang Ramadhan diawali Rahmat dalam Syu’bul Iman
أخبرنا أبو عبد الله الحافظ ثنا أبو بكر إسماعيل بن محمد الضرير بأكاري بالري ثنا محمد بن الفرج الأزرق ثنا عبد الله بن بكر السهمي ثنا إياس بن عبد الغفار  عن علي بن زيد بن جدعان (ح) وأخبرنا أبو نصر بن قتادة ثنا أبو عمرو إسماعيل بن نجيد ثنا جعفر بن محمد بن (سوار) أخبرني علي بن حجر (ح) وأخبرنا أبو سعد الملك بن أبي عثمان الزاهد  ثنا أبو عمرو محمد بن جعفر بن مطر  ثنا جعفر بن أحمد بن (نصر) الحافظ ثنا علي بن حجر (ح) وأخبرنا أبو زكريا بن أبي إسحاق المزكي ثنا والدي قال : قرأ على محمد بن إسحاق بن خزيمة أن علي بن حجر السعدي حدثهم ثنا يوسف بن زياد عن همام بن يحيى عن علي بن زيد بن جدعان عن سعيد بن المسيب عن سلمان الفارسي قال : خطبنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في آخر يوم من شعبان فقال : « يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر مبارك ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة ، وقيام ليله تطوعا ، من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه ، ومن أدى فريضة فيه كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه ، وهو شهر الصبر ، والصبر ثوابه الجنة ، وشهر المواساة ، وشهر يزاد في رزق المؤمن ، من فطر فيه صائما كان له مغفرة لذنوبه ، وعتق رقبته من النار ، وكان له مثل أجره من غير أن ينقص من أجره شيء » قلنا : يا رسول الله ، ليس كلنا يجد ما يفطر الصائم ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « يعطي الله هذا الثواب من فطر صائما على مذقة لبن أو تمرة أو شربة من ماء ، ومن أشبع صائما سقاه الله من حوضي شربة لا يظمأ حتى يدخل الجنة ، وهو شهر أوله رحمة ، وأوسطه مغفرة ، وآخره عتق من النار من خفف عن مملوكه فيه غفر الله له وأعتقه من النار » زاد همام في روايته : « فاستكثروا فيه من أربع خصال ، خصلتان ترضون بها ربكم ، وخصلتان لا غنى لكم عنهما ، فأما الخصلتان اللتان ترضون بها ربكم : فشهادة أن لا إله إلا الله وتستغفرونه ، وأما اللتان لا غنى لكم عنهما فتسألون الله الجنة ، وتعوذون به من النار » لفظ حديث همام وهو أتم[2]
Artinya: “Abu Abdillah Al Hafid telah mengabarkan kepada kami, telah menceritakan kepada kami Abu Bakrin Ismail Muhammad Dhoriri Bakkari Birri, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Farj Asroqi, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Bakri Sahmi, telah menceritakan kepada kami Iyas bin ‘Abdil Ghofar dari Ali bin Zaid bin Jud’an. Abu Sa’di Abdul Malik bin Abi Utsma Zaid telah mengabarkan kepada kami Abu ‘Amrin dan Muhammad bin Ja’far bin Mutri telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Muhammadi bin Nasri Al Hafid telah menceritakan kepada kami Ali bin Hajr. Telah mengabarkan kepada kami Abu Zakariya bin Abi Ishaq Al Muzaki telah menceritakan kepada kami Walid berkata, telah mendengar Ali Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah Dari Salman yang telah berkata, “ Pada suatu ketika di akhir bulan Sya’ban, Rasulullah Saw menyampaikan khutbah kepada kami yang berbunyi, Hai sekalian kaum muslimin, sesungguhnya kini telah dinaungi oleh bulat yang amat agung, bulan yang penuh keberkahan, dan bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah telah menetapkan puasa di bulan tersebut sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sebagai sunnah. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan segenggam kebaikan, maka orang tersebut seperti orang yang melakukan kewajiban di luar bulan Ramadhan. Dan barang siapa melaksanakan suatu kebajikan dalam bulan suci Ramadhan, maka orang tersebut seperti orang yang melaksanakan tujuh puluh kewajiban di luar bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran,. Sedangkan kesabaran itu ganjaran pahalanya adlah surga. Bulab Ramadhan adalah bulan pelipur lara dan bulan Ramadhan juga adalah bulan di mana rezeki orang yang beriman semakin bertambah. Barangsiapa memberikan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, maka amal perbuatannya itu akan menjadi ampunan bagi dosa-dosanya. Pembebasan dirinya dari api neraka dan dia akan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa ada sedikit pun pahalanya yang berkurang”. Kemudian para sahabatnya bertanya, “wahai Rasulullah, bagaimana jika tidak setiap orang diantara kami dapat memperoleh makanan berbuka bagi orang yang berpuasa? Lalu Rasulullah menjawab, “Ketahuilah, sesunggunya Allah Swt pasti akan memberikan ganjaran pahala kepada orang yang memberikan makanan berbuka berupa sebiji kurma, atau seteguk air, ataupun secangkir susu bagi orang yang berpuasa. Bulan Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan terakhirnya adalah terbebas dari api neraka. Oleh karena itu, pada bulan tersebut, perbanyaklah empat kebiasaa: dua kebiasaan yang diridhai Allah Swt dan dua kebiasaan lainnya yang bermanfaat bagi kalian. Yang dimaksud dua kebiasaan yang diridhai Allah Swt adalah bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan memohon ampunan kepada-Nya. Sementara duan kebiasaan lainnya yang bermanfaat bagi kalian adalah meminta surga kepada Allah dan berlindug kepada-Nya dari siksa api neraka”. (HR Baihaqi)


3.      Hadits tentang Ramadhan diawali Rahmat dalam al Kamil fi Dhuafa’I ar Rijal

ثنا القاسم بن الليث و عمر بن ثنان و عبد الصمد بن عبدالله الدمشقي قالوا: ثنا هشام بن عمار، ثنا سلام بن سوار، ثنا سلمه بن الصلت، عن الزهري، عن أبى سلمه عن أبى هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( أول شهر رمضان رحمة، وأوسطه مغفرة، واخره عتق من النار ))
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Qasim nin Al-Laits dan Umar bin Sanan dan ‘Abdu Al-Ashomad bin Abdullah Al-Damsyaqy mereka berkata: telah menceritakan kepada kami Hisyam bin ‘Amar, telah menceritakan kepada kami Salam bin Suwar, telah menceritakan kepada kamiSalamah bin Sholtu, dari Al-Zuhry, dari Abi Salamah, dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah SAW bwrsabsa:  Bulan Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan terakhirnya adalah terbebas dari api neraka.




[1] أبو بكر محمد بن إسحاق بن خزيمة بن المغيرة بن صالح بن بكر السلمي النيسابوري (المتوفى: 311هـ)، بدون سنة، صحيح ابن خزيمة، (المحقق: د. محمد مصطفى الأعظمي)، بيروت: المكتب الإسلامي، ج 3 ص 191
[2]Imam Abi Bakr Ahmad bin Khusaini al-Baihaqi, Syu’abul Iman. Juz I, (Beirut : Darul Kitab ‘Ilmiah, 1990), hlm305-306

رسول الله صلى الله عليه وسلم
أول شهر رمضان رحمة .....الخ
 
I’tibar Sanad

قال
 
 

أبو هريره
 
سلمان الفارسى
 
                                                           
عن
 
عن

 
عن

 
     
عن
 
إياس بن عبدالغفار
 
عبدالله بن بكر السهمى
 
محمد بن الفرج الأزرق
 
أبو بكر إسماعيل بن محمد الضرير
 
 



عن

 
عن

 
عن

 
                                                                                                                                                   
Text Box: أبو عمرو إسماعيل بن نجيد
ثنا

 
ثنا
 
 















Oval: إبن عدىOval: إبن خزيمهOval: البيهقى