Media pembelajaran merupakan sesuatu
yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya. Dengan demikian media pembelajaran memiliki fungsi dan manfaat dalam
proses belajar mengajar sebagai berikut:
1.
Fungsi
Media Pembelajaran
Pada awalnya
media hanya berfungsi sebagai alat bantudalam kegiatan belajar mengajaryakni
berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka
mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks
dan abstrak menjadi sederhana, konkrit,dan mudah dipahami. Dengan demikian
media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap retensi anak terhadap
materi pembelajaran.[1]
Livie & Lents
(1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual,
yaitu:
a.
Fungsi Atensi merupakan
inti, yaitu menarik
dan mengrahkan perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isi pelajaran.
b.
Fungsi Afektif media
visual, maksudnya
media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar
membaca teks bergambar.
c.
Fungsi kognitif, yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual
mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi.
d.
Fungsi kompensatoris, yaitu media visual memberikan konteks
untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.[2]
2.
Manfaat Media
Pembelajaran
Secara
umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan
efisien. Tetapi secara lebih khusus manfaat media yang lebih rinci Sujdana
& Rivai (1992:2), mengidentifikasi diantaranya sebagai berikut:
a.
Pengajaran lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar siswa.
b.
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga lebih
mudah dipahami dan mmungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran.
c.
Metod mengajar akan lebih berfariasi, sehingga siswa tidak
bosan.
d.
Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
tidakhanya mendengarkan guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dll.[3]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar