PENDEKATAN SAINTIFIK
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Abdul Wahib
Disusun oleh:
Susi
Afiarti (123111150)
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
I.
PENDAHULUAN
Perubahan merupakan suatu yang harus terjadi pada bidang
pendidikan. Perubahan yang terjadi ini adalah perubahan/pergantian kurikulum
dari kurikulum 2006 (KTSP) menjadi kurikulum 2013. Penerapan kurikulum ini
tentu dilakukan secara bertahap. Ada banyak komponen yang melekat pada
kurikulum 2013 ini. Hal yang paling menonjol adalah pendekatan dan strategi
pembelajarannya. Perubahan mindset dari pola pembelajaran lama menuju
pada pola baru juga perlu diterapkan. Tidak semua guru bisa menerima pergantian
kurikulum ini. Guru yang baik adalah guru yang mau menerma perubahan, melakukan
pertumbuhan, dan perkembangan dalam dunia pendidikan.
Berikut akan dipaparkan mengenai pendekatan saintifik dalam
pembelajaran sehubungan dengan kurikulum 2013, sesuai dengan standar proses
yang tercantum dalam Permendikbud.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa
Pengertian Pendekatan Saintifik?
B.
Bagaimana
Karakteristik Pendekatan Saintifik?
C.
Bagaimana
Tujuan dan Prinsip Pendekatan Saintifik?
D.
Bagaimana
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan
ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau
melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang
ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan
bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang
melandasi penerapan metode ilmiah.[1]
Pendekatan saintifik
merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang diusung oleh Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.[2]
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah,
bahwa informasi dapat berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapka
tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari
berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.[3]
Metode saintifik sangat
relevan dengan tiga teori belajar, yaitu teori Bruner, teori Piaget, teori
Vygostsky sebagai berikut:
1. Teori Bruner, disebut juga teori
penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner (dalam
Carin & Sund, 1975). Pertama, individu hanya belajar dan
mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua,
dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan
memeroleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatu penghargaan
intrinsik. Ketiga, satu-satunya cara agar seseorang dapat memelajari
teknik-teknik dalam melakukan penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk
melakukan penemuan. Keempat, dengan melakukan penemuan maka akan
memperkuat retensi ingatan.
2. Teori Piaget, menyatakan bahwa
belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan skema. Skema adalah suatu
struktur mental atau struktur kognitif yang dengannya seseorang secara
intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya (Baldwin,
1967).
3. Teori Vygotsky, dalam teorinya
menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik bekerja atau
belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih
berada dalam jangkauan kemampuan atau dalam zone of proximal development
daerah terletak antara tingkat perkembangan anak saat ini yang didefinisikan
sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman
sebaya yang lebih mampu (Nur dan Wikandari, 2004).[4]
B.
Karakteristik Pendekatan Saintifik
Pada intinya, pendekatan saintifik merupakan pendekatan di dalam
kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa.
Pengalaman belajar yang mereka peroleh tidak bersifat indoktrinisasi, hafalan,
dan sejenisnya. Pengalaman beajar baik itu yang berupa pengetahuan,
keterampian, dan sikap mereka peroleh berdasarkan kesadaran dan kepentingan
mereka sendiri. Materi yang merek pelajari berbasis fakta atau fenomena
tertentu,sesuai dengan KD yang sedang dikembangkan guru.[5]
Dengan demikian, pembelajaran dengan metode saintifik memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1.
Berpusat
pada siswa.
2.
Melibatkan
ketrampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
3.
Melibatkan
proses-proses kgnitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek,
khususnya keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa.
4.
Dapat
mengembangkan karakter siswa.[6]
C.
Tujuan dan Prinsip Pendekatan Saintifik
1.
Tujuan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik adalah sebagai berikut:
a.
Untuk
meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi
siswa.
b.
Untuk
membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
c.
Terciptanya
kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu
kebutuhan.
d.
Diperolehnya
hasil belajar yang tinggi.
e.
Untuk
melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel
ilmiah.
f.
Untuk
mengembangkan karakter siswa.
2.
Prinsip Pendekatan Saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
a.
Pembelajaran
berpusat pada siswa
b.
Pembelajaran
membentuk students self concept
c.
Pembelajaran
terhindar dari verbalisme
d.
Pembelajaran
memberikan ksempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep,
hukum, dan prinsip
e.
Pembelajaran
mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berfikir siswa
f.
Pembelajaran
meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru
g.
Memberikan
kesempatan pada siswa untuk melatih keampuan dalam komunikasi
h.
Adanya
proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa
dalam struktur kognitifnya.[7]
D.
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Menurut
Permendikbud No. 81 A tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran saintifik
retdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, menanya, menalar,
mengasosiasi,dan mengkomunikasikan (serta mengkreasikan). Kelima pembelajaran
pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagai berikut:[8]
Langkah
Pembelajaran
|
Kegiatan
Belajar
|
Kompetensi yang Dikembangkan
|
Mengamati
|
1.
Membca sumber-sumber tertulis
2.
Mendengarkan informasi lisan
3.
Melihat gambar
4.
Menonton tayangan
5.
Menyaksikan fenomena alam, sosial,
budaya
|
Melatih kesungguhan dalam mencari informasi, menemukan fakta,
ataupun persoalan.
|
Menanya
|
Mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami dari
sesuatu yang diamatinya. Pertanyaan-pertanyaan itu bisa bersifat faktual
ataupun problemis.
|
Mengembangkan rasa ingin tahu dan sikap kritis.
|
Menalar
|
1. Mengumpulkan
sejumlah informasi ataupun fakta-fakta dalam rangka menjawab pertanyaan
permasalahan yang diajukan siswa sebelumnya. Caranya dengan membaca sejumlah
referensi, melakukan wawancara, melakukan pengamatan lapangan, ataupun
kegiatan penelitian di laboratorium.
2. Mengolah
informasi ataupun fakta-fakta yang telah dikumpulkan menjadi sebuah rumusan
kesimpulan, sesuai dengan masalah yang diajukan pada langkah sebelumnya.
|
Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.
|
Mengasosiasikan
|
Menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu
persoalan kepada persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda.
|
Mengembangkn kemampuan bernalar dengan sistematis dan logis.
|
Mengkomunikasikan
|
Mnyampaikan hasil kegiatan belajar kepada orang lain secara jelas
dan komunikatif, baik lisan ataupun tulisan.
|
Mengembangkan sikap jujur, percaya diri, bertanggung jawab, dn
toleran dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain dengan memerlihatkan
pula kejelasan, kelogisan, dan keruntitan sistematikannya.
|
Aktifitas guru
dalam kegiatan pembelajaran adalah:
1.
Menyediakan
sumber belajar.
2.
Mendorong
siswa berinteraksi dengan sumber belajar (menugaskan).
3.
Mengajukan
pertanyaan agar siswa memikirkan hasil interaksinya.
4.
Memantau
persepsi dan proses berfikir siswa serta memberikan scaffodling.
5.
Mendorong
siswa berdialog/berbagi hasil pemikirannya.
6.
Mengkonfirmasi
pemahaman yang diperoleh.
7.
Mendorong
siswa untuk merefleksikan pengalaman belajarnya.[9]
IV.
KESIMPULAN
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah,
bahwa informasi dapat berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru.
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1.
Berpusat
pada siswa
2.
Melibatkan
ketrampilan proses sains
3.
Melibatkan
proses-proses kgnitif
4.
Dapat
mengembangkan karakter siswa
Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk
meningkatkan kemampuan intelek
2.
Untuk
membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.
3.
Diperolehnya
hasil belajar yang tinggi.
4.
Untuk
mengembangkan karakter siswa.
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1.
Pembelajaran
berpusat pada siswa
2.
Pembelajaran
memberikan ksempatan pada siswa
3.
Pembelajaran
meningkatkan motivasi belajar dan mengajar
4.
Memberikan
kesempatan pada siswa untuk melatih keampuan dalam komunikasi
Langkah-langkah pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya,
mencoba, menalar, mengasosiasi, dan mengkomunikasi.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang penulis susun, semoga bermanfaat bagi
pembaca dan pemakalah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kesalahan dan kekurangan, baik dari segi isi (content)
maupun format penulisan. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan, guna memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.
[1] http://solikhaton.blogspot.com/2014/06/contoh-makalah-pendekatan-scientific.html, diunduh pada
tanggal 5 Mei 2015, pukul 20:31.
[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Pendekatan_saintifik, diunduh pada tanggal
27 April 2015, pukul 20:45.
[3] M. Hosnan, Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi
Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 34.
[4] M. Hosnan, Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi
Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 35.
[5] E. Kosasih, Strategi
Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Yrama
Widya, 2014), hlm. 72.
[6] M. Hosnan, Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi
Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 36.
[7] M. Hosnan, Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi
Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 36-37.
[8] E. Kosasih, Strategi
Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Yrama
Widya, 2014), hlm. 72-73.
[9] M. Hosnan, Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi
Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 39.
youtube.com Videos - Videos of Michael Jackson | Videoslark.cc
BalasHapusVideos for Michael 바카라 Jackson youtube mp4 videos. Michael Jackson video for 1xbet korean video games, released in 1995 on PlayStation 3 and Xbox 360.