Kamis, 07 Mei 2015

scientific approach

PENDEKATAN SAINTIFIK

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. H. Abdul Wahib

Description: D:\materi kuliah\semester 6\IMG_20150402_112454.jpg

Disusun oleh:
Susi Afiarti                             (123111150)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI WALISONGO
 SEMARANG

2015

I.          PENDAHULUAN
Perubahan merupakan suatu yang harus terjadi pada bidang pendidikan. Perubahan yang terjadi ini adalah perubahan/pergantian kurikulum dari kurikulum 2006 (KTSP) menjadi kurikulum 2013. Penerapan kurikulum ini tentu dilakukan secara bertahap. Ada banyak komponen yang melekat pada kurikulum 2013 ini. Hal yang paling menonjol adalah pendekatan dan strategi pembelajarannya. Perubahan mindset dari pola pembelajaran lama menuju pada pola baru juga perlu diterapkan. Tidak semua guru bisa menerima pergantian kurikulum ini. Guru yang baik adalah guru yang mau menerma perubahan, melakukan pertumbuhan, dan perkembangan dalam dunia pendidikan.
Berikut akan dipaparkan mengenai pendekatan saintifik dalam pembelajaran sehubungan dengan kurikulum 2013, sesuai dengan standar proses yang tercantum dalam Permendikbud.
II.       RUMUSAN MASALAH
A.    Apa Pengertian Pendekatan Saintifik?
B.     Bagaimana Karakteristik Pendekatan Saintifik?
C.     Bagaimana Tujuan dan Prinsip Pendekatan Saintifik?
D.    Bagaimana Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik?
III.    PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau      melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah.[1]
Pendekatan saintifik merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang diusung oleh Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.[2] Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi dapat berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapka tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.[3]
Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar, yaitu teori Bruner, teori Piaget, teori Vygostsky sebagai berikut:
1.      Teori Bruner, disebut juga teori penemuan. Ada empat hal pokok berkaitan dengan teori belajar Bruner (dalam Carin & Sund, 1975). Pertama, individu hanya belajar dan mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua, dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan memeroleh sensasi dan kepuasan intelektual yang merupakan suatu penghargaan intrinsik. Ketiga, satu-satunya cara agar seseorang dapat memelajari teknik-teknik dalam melakukan penemuan adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan. Keempat, dengan melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan.
2.      Teori Piaget, menyatakan bahwa belajar berkaitan dengan pembentukan dan perkembangan skema. Skema adalah suatu struktur mental atau struktur kognitif yang dengannya seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya (Baldwin, 1967).
3.      Teori Vygotsky, dalam teorinya menyatakan bahwa pembelajaran terjadi apabila peserta didik bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuan atau dalam zone of proximal development daerah terletak antara tingkat perkembangan anak saat ini yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu (Nur dan Wikandari, 2004).[4]
B.     Karakteristik Pendekatan Saintifik
Pada intinya, pendekatan saintifik merupakan pendekatan di dalam kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa. Pengalaman belajar yang mereka peroleh tidak bersifat indoktrinisasi, hafalan, dan sejenisnya. Pengalaman beajar baik itu yang berupa pengetahuan, keterampian, dan sikap mereka peroleh berdasarkan kesadaran dan kepentingan mereka sendiri. Materi yang merek pelajari berbasis fakta atau fenomena tertentu,sesuai dengan KD yang sedang dikembangkan guru.[5]
Dengan demikian, pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Berpusat pada siswa.
2.      Melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
3.      Melibatkan proses-proses kgnitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa.
4.      Dapat mengembangkan karakter siswa.[6]

C.    Tujuan dan Prinsip Pendekatan Saintifik
1.      Tujuan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
a.       Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa.
b.      Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
c.       Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
d.      Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e.       Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.
f.       Untuk mengembangkan karakter siswa.
2.      Prinsip Pendekatan Saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Pembelajaran berpusat pada siswa
b.      Pembelajaran membentuk students self concept
c.       Pembelajaran terhindar dari verbalisme
d.      Pembelajaran memberikan ksempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip
e.       Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berfikir siswa
f.       Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru
g.      Memberikan kesempatan pada siswa untuk melatih keampuan dalam komunikasi
h.      Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.[7]
D.    Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Menurut Permendikbud No. 81 A tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran saintifik retdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi,dan mengkomunikasikan (serta mengkreasikan). Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagai berikut:[8]
Langkah
Pembelajaran
Kegiatan
Belajar
Kompetensi yang Dikembangkan
Mengamati
1.  Membca sumber-sumber tertulis
2.  Mendengarkan informasi lisan
3.  Melihat gambar
4.  Menonton tayangan
5.  Menyaksikan fenomena alam, sosial, budaya
Melatih kesungguhan dalam mencari informasi, menemukan fakta, ataupun persoalan.
Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dipahami dari sesuatu yang diamatinya. Pertanyaan-pertanyaan itu bisa bersifat faktual ataupun problemis.
Mengembangkan rasa ingin tahu dan sikap kritis.
Menalar
1.  Mengumpulkan sejumlah informasi ataupun fakta-fakta dalam rangka menjawab pertanyaan permasalahan yang diajukan siswa sebelumnya. Caranya dengan membaca sejumlah referensi, melakukan wawancara, melakukan pengamatan lapangan, ataupun kegiatan penelitian di laboratorium.
2.  Mengolah informasi ataupun fakta-fakta yang telah dikumpulkan menjadi sebuah rumusan kesimpulan, sesuai dengan masalah yang diajukan pada langkah sebelumnya.
Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan
Menerapkan (mengembangkan, memperdalam) pemahaman atas suatu persoalan kepada persoalan lain yang sejenis atau yang berbeda.
Mengembangkn kemampuan bernalar dengan sistematis dan logis.
Mengkomunikasikan
Mnyampaikan hasil kegiatan belajar kepada orang lain secara jelas dan komunikatif, baik lisan ataupun tulisan.
Mengembangkan sikap jujur, percaya diri, bertanggung jawab, dn toleran dalam menyampaikan pendapat kepada orang lain dengan memerlihatkan pula kejelasan, kelogisan, dan keruntitan sistematikannya.

Aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah:
1.    Menyediakan sumber belajar.
2.    Mendorong siswa berinteraksi dengan sumber belajar (menugaskan).
3.    Mengajukan pertanyaan agar siswa memikirkan hasil interaksinya.
4.    Memantau persepsi dan proses berfikir siswa serta memberikan scaffodling.
5.    Mendorong siswa berdialog/berbagi hasil pemikirannya.
6.    Mengkonfirmasi pemahaman yang diperoleh.
7.    Mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman belajarnya.[9]
IV.    KESIMPULAN
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi dapat berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.         Berpusat pada siswa
2.         Melibatkan ketrampilan proses sains
3.         Melibatkan proses-proses kgnitif
4.         Dapat mengembangkan karakter siswa
Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
1.         Untuk meningkatkan kemampuan intelek
2.         Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.
3.         Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
4.         Untuk mengembangkan karakter siswa.
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.         Pembelajaran berpusat pada siswa
2.         Pembelajaran memberikan ksempatan pada siswa
3.         Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar dan mengajar
4.         Memberikan kesempatan pada siswa untuk melatih keampuan dalam komunikasi
Langkah-langkah pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengasosiasi, dan mengkomunikasi.
V.       PENUTUP
Demikianlah makalah yang penulis susun, semoga bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, baik dari segi isi (content) maupun format penulisan. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan, guna memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.



[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Pendekatan_saintifik, diunduh pada tanggal 27 April 2015, pukul 20:45.
[3] M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 34.
[4] M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 35.
[5] E. Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Yrama Widya, 2014), hlm. 72.
[6] M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 36.
[7] M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 36-37.
[8] E. Kosasih, Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Yrama Widya, 2014), hlm. 72-73.
[9] M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 39.

1 komentar:

  1. youtube.com Videos - Videos of Michael Jackson | Videoslark.cc
    Videos for Michael 바카라 Jackson youtube mp4 videos. Michael Jackson video for 1xbet korean video games, released in 1995 on PlayStation 3 and Xbox 360.

    BalasHapus